.



MAKALAH HEMATOLOGI
PERAN KOMPONEN VASKULER PADA
SISTEM KOAGULASI

BAB I
PENDAHULUAN

Hemostasis adalah proses fisiologis dalam tubuh untuk menghentikan perdarahan pada lesi vaskuler. Komponen-komponen yang berperan dalam proses hemostasis yaitu pembuluh darah, trombosit, faktor-faktor pembekuan darah, protein antikoagulasi dan enzim fibrinolisis. Perubahan dalam keseimbangan antara aktivasi dan inhibisi pada sistem hemostasis akan menyebabkan kelainan berupa perdarahan atau trombosis.
Faal hemostasis merupakan suatu fungsi tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan keenceran darah sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah dan menutup kerusakan dinding pembuluh darah sehingga mengurangi kehilangan darah pada saat terjadinya kerusakan pembuluh darah. Faal hemostasis melibatkan berikut :
1.      Sistem vaskuler
2.      Sistem trombosit
3.      Sistem koagulasi
4.      Sistem fibrinolisis
Untuk mendapatkan faal hemostasis yang baik maka keempat sistem tersebut harus bekerja sama dalam proses yang berkeseimbangan dan saling mengontrol. Kelebihan atau kekurangan suatu komponen akan menyebabkan kelainan. Kelebihan fungsi hemostasis akan menyebabkan thrombosis, sedang kekurangan faal hemostasis akan menyebabkan perdarahan (hemorrhagic  diathesis).
Gangguan dalam salah satu komponen akan memberikan kecenderungan terjadinya perdarahan. Apabila lebih dari satu komponen terganggu maka perdarahan akan terjadi lebih sering.
Langkah-langkah dalam hemostasis. Faal hemostasis untuk dapat berjalan normal memerlukan 3 langkah, yaitu :
1.      Langkah I       : hemostasis primer, yaitu pembentukan “primary platelet plug.”
2.      Langkah II     : hemostasis sekunder yaitu pembentukan stable hemostatic plug   (platelet + fibrin plug).
3.      Langkah III    : fibrinolisis yang menyebabkan lisis dari fibrin setelah dinding vaskuler mengalami reparasi sempurna sehingga pembuluh darah kembali paten

BAB II
PEMBAHASAN

Sistem vaskuler
Sistem vaskuler  adalah sistem pembuluh darah yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya darah dari jantung dan menyebar keseluruh jaringan tubuh dan kembali ke jantung. Pembuluh darah aorta sampai di arteoli disebut pembuluh darah arteri, sedangkan pembuluh darah venolus sampai dengan vena kava disebut pembuluh darah vena.
Fungsi utama pembuluh darah arteri adalah untuk mendistribusikan darah yang kaya oksigen dari jantung ke seluruh jaringan tubuh, sedangkan fungsi utama pembuluh darah vena adalah untuk mengalirkan darah yang membawa sisa metabolisme dan karbon dioksida dari janringan kembali ke jantung. Pada peredaran darah paru, pembuluh darah arteri memiliki kandungan yang miskin oksigen dan banyak karbon dioksida, sedangkan pembuluh vena mengandung darah yang kaya oksigen.

Pembuluh darah
Endotel mengandung  :
1.      Nitric Oxide
2.      Endotelin
3.      Weibel-Palade
Berisi : Von Willebrand
             Antigen Von Willebrand
             P-Selektin
4.      Intergrin
5.      Trombomodulin

Terdiri dari arteri, vena, dan sistem mikrosirkulasi.
·         Arteri : dindingnya berotot dan kenyal, hanya trauma yang berat atau kelainan vaskuler yang dapat menyebabkan arteri pecah.
·         Vena : dindingnya lebih tipis, kurang kenyal, maka tergantung pada ukuran dan lokasinya, vena dapat pecah oleh karena trauma biasa.
·         Sistem mikrosirkulasi : terdiri dari arteriole, kapiler dan venule. Dinding yang tipis, tekanan rendah dan aliran darah yang lambat melalui pembuluh-pembuluh ini menyebabkan terjadinya pertukaran gas antara plasma dan cairan ekstravaskuler. Juga struktur anatomi yang halus dari sistem mikrosirkulasi akan mempermudah timbulnya perdarahan apabila ada trauma yang ringan.
Pembuluh Kapiler
·         Hanya tersusun satu lapis sel endotelium yang sangat tipis dan untuk pertukaran zat
·         Jumlah sangat banyak dan jumlah luas permukaannya mencapai 600 m2
·         Berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh dan jaringan untuk menyalurkan oksigen dan zat-zat makanan. Selanjutnya karbondioksida, air dan sisa-sisa pembakaran diambil, untuk diangkut ke paru-paru dan alat pengeluaran lainnya.

 
Perbedaan Antara Pembuluh Darah Vena, dan Arteri
No
Faktor Pembeda
Arteri
Vena
1
Dinding pembuluh
Ototnya tebal
Otot tipis
2
Letak
Jauh dari permukaan tubuh
Dekat permukaan tubuh
3
Katub
Tidak ada
Ada
4
Jika terluka
Darah memancar keluar
Darah hanya merembes
5
Arah aliran
Keluar jantung
Kembali ke jantung
6
Denyutnya terasa?
Ya
Tidak
7
Darahnya kaya akan?
Oksigen (O2)
Karbondioksida (CO2)

Pembagian sistem vaskuler
Secara anatomis sistem vaskuler dibagi dalam 3 bagian yaitu sistem distribusi, sistem difusi dan sistem pengumpul.
1.    Sistem distribusi terdiri dari arteri dan arteriola yang berfungsi sebagai pentranspor atau penyalur darah ke semua organ dan jaringan sel tubuh serta mengatur alirannya ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan.
2. Sistem difusi adalah pembuluh darah kapiler yang ditandai dengan dindingnya yang tersusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadinya proses difusi suatu bahan di dalamnya, seperti karbon dioksida, oksigen, zat gizi dan sisa metabolisme hingga sel darah dapat melaluinya.
3.   Sistem pengumpul berfungsi menerima dan mengumpulkan darah dari kapiler dan pembuluh limfe langsung dari sistem vena yang berfungsi mengalirkan kembali darah ke jantung. Sistem saluran vaskuler merupakan sistem tertutup. Darah yang terdapat dalam pembunuh vena dapat dipompakan oleh jantung ke dalam sistem pembuluh darah arteri kemudian kembali ke vena. Kontraksi dan relaksasi jantung menimbulkan perubahan tekanan yang mampu memompakan darah dari jantung dan kembali ke jantung.

Mekanisme Sistem Vaskuler Terhadap Hemostasis
Pembentukan sumbat hemostatis dimulai dengan kerusakan pembuluh darah, kerusakan jaringan, atau keduanya, yang menyebabkan terjadinya suatu proses yang berantai. Cedera vaskuler biasanya berkaitan dengan kontraksi pembuluh darah (vasokonstriksi), aktivasi kontak trombosit diikuti oleh agregasi trombosit, dan pengaktifan jenjang koagulasi. Pada keadaan normal, lapisan endotel pembuluh darah bersifat halus/mulus dan tidak terputus. Kerusakan terhadap lapisan endotel ini menyebabkan kolagen dibawahnya terpajan, tempat trombosit dalam sirkulasi melekat (adhesi trombosit). Hal ini dapat memicu rekrutmen lebih banyak trombosit untuk “menyumbat” pembuluh yang cedera (agregasi trombosit). Dinding pembuluh juga merupakan sumber faktor Von Willebrand dan zat anti agregasi trombosit protasiklin.
Peranan sistem vaskuler dalam mencegah perdarahan meliputi proses kontraksi pembuluh darah (vasokonstriksi), aktivasi trombosit dan pembekuan darah. Sel endotel pembuluh darah yang utuh bersifat antikoagulan dengan menghasilkan inhibitor trombosit (nitrogen oksida, prostasiklin, ADP-ase), inhibitor bekuan darah atau lisis (trombomodulin, heparan, tisue plasminogen aktivator, urokinase plasminogen aktifator, inhibitor jalur faktor jaringan). Sel endotel ini dapat terluka karena berbagai rangsangan seperti asidosis, hipoksia, endotoksin, oksidan, sitokin
BAB III
KESIMPULAN
                                      
Hemostasis adalah peristiwa berhentinya mengalirnya darah dari pembuluh darah yang mengalami trauma. Pada sistem hemostasis terjadi kerusakan karena akibat dari adanya trauma pada pembuluh darah maka respon yang pertama kali adalah respon dari vaskuler/kapiler yaitu terjadinya kontraksi dari kapiler disertai dengan extra-vasasi dari pembuluh darah, akibat dari extra vasasi ini akan memberikan tekanan pada kapiler tersebut (adanya timbunan darah disekitar kapiler)

Your Reply